Akhir-akhir ini ane mikir mau apa ya ane selama hidup ini. Apa iya mau seperti ini aja. Beberapa minggu yang lalu ane dikarantina dalam rangka lolos seleksi calon service ambassador alias duta layanan tempat ane kerja. Sebenarnya waktu seleksi uda ngga niat banget, karena ini uda yang kedua kali. Pengennya sih teman ane satu bagian yang lain yang ikut aja, kan biar beda orang, dan semua bisa merasakan pengalaman yang sama. Tapi dengan alasan teman ane sudah punya baby, jadilah ane ditunjuk lagi buat perwakilan cabang. How unfair.
Tapi Alhamdulillah ada hikmah juga yang bisa ane ambil dari karantina selama 2 hari, karena ane mungkin termasuk tipe turis kalau lagi pelatihan, yang artinya : perbaikan gizi. Ya,ada juga ilmu sosial dan pengetahuan yang ane dapat dari pengalaman para coach yang dulunya merupakan orang-orang sukses di bidangnya. Hal seperti ini sebenarnya yang ane suka, karena memang pengalaman mahal harganya, orang mau bayar untuk mendengarkan cara sukses orang lain. Memang ada cara untuk sukses seperti orang-orang sukses lainnya. Namanya teknik ATM : Amati, Tiru, Modifikasi. Disitu ane memikirkan bagaimana mereka bisa berhasil di bidangnya. Sukses itu menurut mereka melakukan pekerjaan dengan senang hati. Success is not the key to happiness, but happiness is the key to sucess. Ngga ada orang sukses yang tidak menyukai pekerjaan mereka.
Para coach merupakan orang yang semuanya pintar ngomong, public speakingnya keren. Otak dan bicara mereka bisa sinkron untuk jalan terus. Ane pengen juga sebenernya bisa sefasih itu. Kalau pas lagi ngga grogi memang bisa lancarr, tapi kalau uda ada panic attack, kayanya lidah tu gerak ngga dikontrol otak, mo ngomong panjang lebar jadi cuma separuh yang tersampaikan.
Bagaimanapun juga hidup itu berjalan dari keputusan-keputusan yang kita ambil. We have freedom to choose and to be responsible with our choice. Memang takdir juga sudah dituliskan. Tinggal bagaimana kita ikhtiar dan berdoa.
Segitu dulu aja lah curhatan kali ini ^^