Archive for February, 2011

21
Feb
11

Mercy Tiger.. Auuummm…

Akhir-akhir ini kesibukan ane dan zauji sibuk searching mercy tiger. Setelah kita bicarain ternyata memang kita butuh kendaraan. Ngga enak juga kalau pinjam-pinjam terus sama saudara. Kalau mau naik angkot, waktu yang dibutuhkan di jalan membuat kita berpikir, soalnya kita ketemu hanya sekitar 42 jam (sabtu minggu), sayang kalau kita habiskan di jalan, di angkot kan kita ngga isa ngomong leluasa. Ngobrol di motor juga ane jarang dengernya, beradu ama angin jadinya malah jejeritan. Jadilah kita putuskan untuk cari mobil yang sesuai budget. Dan karena Om di Cibubur ada mercy tiger broken white 280E tahun 1984, boxer silver dan mercy mini hijau avocado tahun 1979, dan zauji banyak ngobrol ama Om tentang mercy, kita putuskan mau beli mercy tiger, pengennya yang 200 aja sekitaran tahun 1980 an keatas. Zauji pakai media kaskus untuk mengetahui mercy tiger yang dijual. Kita udah searching sekitar 1 bulan terakhir ini.

Minggu kemarin setelah ribet-ribet bantuin acara aqeqah baby kakak di Mbinong, sengaja kita janjian sama pemilik mercy tiger merah maroon hasil perburuan di kaskus. Pagi jam 8 sebenernya janjiannya, tapi kita molor satu jam, karena perut laper, akhirnya makan dulu di warteg depan halte busway kelapa dua. Enak juga ternyata, berdua makan banyaaak cuma habis Rp 16 rb. Habis makan langsung diteruskan meluncur ke Villa Kelapa Dua daerah Kebon Jeruk. Mercy Tigy nya diparkir depan rumah, jadi kita ngga kesulitan mencari rumahnya. Tapi ternyata yang di foto ngga sebagus aslinya. Ane, zauji dan pemilik mobilnya muter-muter komplek nyoba si Tiger. Itu mobil mercy tiger 230 tahun 83 an kalau ngga salah. Tadinya kita pilih itu karena zauji suka dengan warnanya, dia mah red banget (mentang-mentang lambang tempat kerjanya merah ^^) Akhirnya karena ngga niat, zauji hanya nawar 23 juta, dan uda tahulah kalau nggak dikasih. Katanya sudah ada yang kasih penawaran 30juta dan belum dikasiin. Kalau ane lihat sepertinya knalpotnya bocor, bunyi mesin depan juga ngga semulus punya Om. Interiornya lis yang di dasboard sama yang di tempat AC beda, walaupun sama-sama kayu. Gagal sudah perjalanan pertama kita. Yaah, kita mikirnya kalau sudah rejeki juga akan sampai, hanya butuh kesabaran aja buat nyari yang sesuai budget dan kondisinya lumayan. Kita tahulah kalau membeli mobil second pasti akan ada perbaikan, dan memang harus mempersiapkan diri kalau tiba-tiba setelah satu bulan jalan ternyata harus ganti oli, ganti macem-macem, belum kalau kita mau nambah accesories. Yaa, memang kita newbie di bidang per mercy an, makanya kita banyak diskusi tentang mobil sama Om yang udah punya. Sampai hasil searching ane ketemu banyak thread tentang mercy tiger.

Ada lagi hasil pencarian ane dan zauji lewat kaskus, ada mercy tahun 1977 warna biru tuaaa cat oven, interior coklat cream gitu, di daerah Tanjung Barat Selatan. Kita kesana udah agak malem, dan sampek muterin stasiun tanjung barat 2 kali, karena kelewatan gangnya. Agan yang jual enak diajak sharing, tapi ternyata dia juga ngga terlalu ngerti mercy, cuma make doang. Dulu dia beli dari orang di Kelapa Gading yang habis ngerombak mercynya habis 60 juta, dan dia beli dari orang itu 40 juta. Dia cuma pakai 8 bulan an. Bags sih, cuman sepertinya tahunnya ketuaan, dan kita nggak berani nawar dulu, kalau bukaan harganya sih 30 juta. Kita pikir itu masuk versi W123 alias tiger ato ngga. Katanya sih PRnya lampu sign kanan mati (mungkin putus), oli netes (pemiliknya juga ngga tahu kenapa), mesin ada juga apanyaa gitu, aki juga. Hemm, akhirnya ane dan zauji mikir-mikir lagi.

Setelah kita crita-crita ke Om tentang pencarian tiger, seminggu kemudian ketemu tante dan dibilang kalau mau mercy ijo avocadonya mau dijual tuh kayanya, kalau mau ambil aja. Emang dari awal kita juga sudah ngirik-iriki (alias pengen ). Eeehh. lha kok ternyata InsyaAllah jodoh. Tapi ini, ada lagi mercy tiger 200 tahun 1985 yang kita incer warna putih, dan kebetulan deket kos, tempatnya di tanah kusir. Ini pencarian terakhir, sebelum fix ambil yang ijo punya Om.

Ane dan zauji slow but sure aja, kalau Allah ridho kita punya mobil, InsyaAllah dipermudah jalannya. Dan kita juga ngga mau terlalu ngoyo, yang sesuai budget ajalah. Didukung dengan niat yang baik, kita niatkan punya mobil untuk melakukan lebih banyak kebaikan, InsyaAllah.

Ps. Alhamdulillah sudaaa dapat mercy tigernya.. cekidot my new story dan foto tentunyahh, disini.

16
Feb
11

Lola.. Cute baby

Waktu nikahan saya pada bulan Desember 2010 lalu, saudara angkat saya dari Jerman datang. Dulu dia pernah homestay di rumah saya melalui program AFS tahun 1997 sampai 1998, kalau ngga salah ingat. Flitzi datang lagi ke Indonesia untuk yang ke 5 kalinya (kurang lebih) dengan anak dan pasangannya. Kita sudah seperti keluarga, dia pernah datang bersama teman-temannya, bersama ibunya juga pernah. Yang mau saya tulis disini sebenernya tentang cara dia mengasuh dan mendidik anaknya yang saya lihat agak berbeda dengan cara kebanyakan disini.

Tanggal 2 Desember 2010, saya menjemput mereka di bandara, and this is my first time ke bandara Soekarno Hatta setelah sekiiiiaaaaan lamaaaa, ndeso tenan :p Mereka ternyata sudah menunggu lama, yap, saya dan adek sepupu salah nunggu pintu keluar. Bagusnya Flitzi udah beli nomer seluler Indonesia dan langsung telpon saya. Di perjalanan dari bandara ke Cibubur, anaknya yang suuuperrrr lucu ngga mau tidur, ngoceh sendiri, mainan macem-macem. Lola baru berumur sekitar 1 tahun 3 bilan waktu ke Semarang. Rambutnya yang pirang ikal, kulit bule putihnya yang super bening dan matanya yang biru, jadi nambah cute ini anak ^^. Pas di jalan Lola tiba-tiba dia muntah, mungkin kalau bahasa kita dia masuk angin dan kecapaian, jetlag juga mungkin, secara anak kecil udah menempuh perjalanan ribuan kilometer. Tau dong, kalau anak sini mendadak muntah, pasti udah ribet sendiri orangtuanya. At least itu yang sering saya lihat. Biasanya akan langsung cari lap, minyak kayu putih, baju ganti, dengan kecepatan yang luar biasa dan rempong banget lah. Tapi yang saya lihat disini, Alex (nama pasangannya) dan Flitzi tenang aja ngeliat Lola muntah. Dia Cuma bilang “Ooo’oo..” selebihnya nunggu Lola menyudahi muntahnya, bagi-bagi tugas, ibunya cari lap, membersihkan bajunya, ayahnya menenangkan Lola, ngga ada teriak-teriakan, ngga ada yang terlihat panic , semua aman terkendali, itu hanya muntahan yang bisa dibersihkan. Ngga pake acara minyak-minyakan dan lain-lain. Saya yang tadinya udah mau ribet sendiri, jadi duduk tenang didepan. Mungkin memang lebih baik seperti itu ya, ngga panic, jadi anaknya juga ngga bingung dan merasa lebih rileks. Udah, abis itu juga Lola langsung tidur dipangkuan ayahnya. Kata Flitzi, sepertinya Lola lapar, dia Cuma nanya sampai rumah berapa lama lagi, karena waktu itu kita masuk tol terus, dan adek sepupu nyetirnya pake nyasar ambil yang arah Kelapa Gading.

Sampe dirumah, Lola sumringah banget. Dengan umur yang baru 1 tahun-an, jalannya masih ndut ndutan belum lancar banget. Kita yang ngeliat Lola kaya mau jatuh, lagi-lagi ribet sendiri, mau njagani (jagain dari belakang) biar dia ngga jatuh, kaget sendiri, padahal ternyata Lola ngga jatuh. Orangtuanya Cuma ngeliat dari jarak secukupnya, mantau anaknya aja, mengibaskan tangan ke saya, tanda udah biarin aja, it’s oke, dan katanya “sudah ngga papa, dia biasa jatuh sehari 8 kali, tapi ngga papa, namanya juga belajar”. Hemm…

Lola yang jalan kesana kemari tiba-tiba kejedot meja. Lumayan juga sebenernya, meja kayu, dia kejedot bawahnya. Tante langsung buru-buru mau nyamperin, dan nguyek-nguyek kepalanya, ngecek keadaannya. Saya juga mak tratap, takutnya dia nangis atau kesakitan. Tapi bapak ibunya lagi-lagi Cuma nyante kaya dipante, Lola juga ngga nangis. Flitzi bilang “ngga papa, biar nanti dia tahu bagaimana caranya jalan ngga terkena meja, dia akan lebih berhati-hati”. Kalau menurut kita mungkin pikirannya tega amat ni orangtua, anaknya kejedot diem aja. Ternyata mereka bisa memilah milah mana yang berbahaya, mana yang ngga, mana yang bisa dijadikan bahan pelajaran buat anaknya.

Saya akhirnya ngelihat cara mereka mengasuh Lola. Saya lihat perbedaannya dengan apa yang ada disini, at least apa yang saya lihat selama ini. Kata zauji, kok kayanya Lola lebih pintar daripada anak sebayanya ya. Dia bisa bermain sendiri, ngga rewel, orangtuanya juga ngga bawel. Kata Alex dan Flitzi, kalau di Jerman, mereka lebih membebaskan Lola bermain, kalau disini harus dijaga karena banyak hal yang tergeletak di bawah, yang bisa dijangkau Lola, seperti obat, barang pecah belah dan lain-lain. Kalau di Jerman, mereka meletakkan semuanya diatas, ditempat yang tidak terjangkau anak kecil. Tempat tidur juga sudah dipisahkan sedari dia bayi. Mereka tidur bersama hanya awalnya saja, tapi setelah itu Lola dibuatkan kamar sendiri. Tidurnyapun lampu dalam keadaan mati, suasana senyap dan tenang. Kalau ane, bheeww, boro-boro, sampe kuliah juga masih suka tidur bareng orangtua, lampu ngga bisa mati. Ane juga lihat di film Babies, pas anaknya yang bule tu, siapa namanya lupa, dia dikasih pisang sama orangtuanya yang belum dikupas, baru dibuka sedikit kayanya. Kalau anak sini, saya agak yakin itu pisang sudah dikupasin semua tinggal makan, dan kalau bisa malah disuapin. Tapi disitu, si baby buka sendiri pisangnya per helai, terus buah pisang kan biasanya ujungnya itu agak keras, jadi kadang kita yang dewasa aja dibuang. Orangtuanya (yang ngga keliatan di layar) cuma nungguin aja, baby itu menggigitdari ujungnya yang keras, dan dia mengunyahnya, dengan ekspresinya yang lucu, itu ujung pisang yang dimakan dikeluarin lagi, dia pengen lihat kenapa pisangnya. Tapi habis diliatin dimakan lagi, dikunyah lagi, dan dia merasa ngga enak terus dikeluarin lagi, dan si orangtua, hanya ngasihin tangannya, kalau dia mau buang ke tangan orangtuanya. Si baby dari kecil uda belajar learning by doing, dalam hal ini by eating.

Dari sini saya juga penasaran, bagaimana Nabi Muhammad mendidik anak-anak kecil ataupun anaknya sendiri ya?.. maka disini saya juga pengen nulis pengajaran Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada anak kecil, yang juga terdiri dari perintah dan larangan yang telah diriwayatkan dalam As-Sunnah,  di antaranya:

a. Memerintahkan anak lelaki dan wanita untuk mengerjakan shalat, yang mana perintah ini dimulai dari mereka berusia 7 tahun. Jika mereka tidak menaatinya maka Islam belum mengizinkan untuk memukul mereka, akan tetapi cukup dengan teguran yang bersifat menekan tapi bukan ancaman.

b. Jika mereka menaatinya maka alhamdulillah. Akan tetapi jika sampai usia 10 tahun mereka belum juga mau mengerjakan shalat, maka Islam memerintahkan untuk memukul anak tersebut dengan pukulan yang mendidik dan bukan pukulan yang mencederai. Karenanya, sebelum pukulan tersebut dilakukan, harus didahului oleh peringatan atau ancaman atau janji yang tentunya akan dipenuhi. Yang jelas pukulan merupakan jalan terakhir.

Sebagai tambahan: Diperbolehkan orang tua memberikan hadiah atau apresiasi atas ibadah yang dikerjakan oleh sang anak, hanya saja tentunya jangan dijadikan kebiasaan, karena membiasakan pemberian hadiah akan menjadikan mereka terbiasa melakukan amalan karena ada imbalan alias tidak ikhlas.

c. Wajibnya memisahkan antara tempat tidur anak lelaki dengan anak wanita jika mereka sudah berumur 10 tahun. Hal ini dilakukan sebagai tindakan prefentif (pencegahan) terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Karenanya jika orang tua mampu maka hendaknya mereka menyediakan untuk setiap anaknya tempat tidur tersendiri, bahkan kalau bisa kamar tersendiri.

Jika orang tua tidak sanggup untuk memisahkan tempat tidur anak lelaki dengan anak perempuannya (karena factor ekonomi misalnya), maka harus meletakkan sesuatu (apakah bantal atau guling atau apa saja) yang menjadi pemisah di antara keduanya kalau memang mereka terpaksa tidur di atas satu tempat tidur.

Kalau ini sudah harus diberlakukan di antara anak-anak, maka tentunya lebih harus lagi diberlakukan pada orang-orang dewasa, walaupun mereka sama-sama lelaki atau sama-sama wanita. Karena kecendrungan kepada sesama jenis masih senantiasa terbuka lebar bagi siapa yang memberikan kesempatan kepada setan untuk menggodanya.

d. Di antara pengajaran Nabi shallallahu alaihi wasallam -dan ini termasuk yang terhebat- adalah melarang dan menjauhkan anak-anak dari memakan harta yang haram dia makan. Baik makanan itu diharamkan karena zatnya maupun makanan yang diharamkan karena sebabnya. Di antara factor terbesar keengganan anak untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah karena hati mereka rusak sebagai akibat terbiasa mengonsumsi makanan yang haram.

e. Demikian halnya Nabi shallallahu alaihi wasallam menuntunkan tata cara makan yang benar kepada anak kecil yang tidak beradab dalam makan. Beliau menyuruh mereka untuk membaca basmalah, makan dengan menggunakan tangan kanan, dan memulai makan dengan makanan yang terdekat.

f. Juga pengajaran beliau shallallahu alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas akan wajibnya menaati semua aturan Allah, wajibnya menyerahkan semua bentuk ibadah hanya kepada Allah, serta wajibnya beriman kepada semua takdir yang Allah telah tetapkan.

Ini saya baca dari salah satu web, cuman afwan lupa alamatnya.

 




Google Translate

Assalamu’alaikum..

Ingat waktu

February 2011
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28  

Pages

Newborn Statistik Blog

  • 144,749 hits

Our Marriage Path

Daisypath Anniversary tickers

Pengingat diri

Tholibah.web.id

Tholibah.web.id

Who’s among us