Ternyata memang menikah itu lebih menenangkan hati dan lebih menjaga diri dari hal-hal yang terlarang termasuk zina. Semua itu akan indah pada waktunya, ditambah ada nilai ibadah didalamnya. Ini dalam pernikahan yang masih seumur jagung, ane sudah bisa bilang seperti itu, belum ada anak dan belum bisa menjadi istri seutuhnya karena qodarullah ane dan suami beda kota. Sedih juga sebenernya masih pisah-pisah seperti ini. Dimana harus menjaga diri juga dari fitnah syahwat dan lain sebagainya. Berharap bisa mendapatkan jalan keluar yang terbaik dari Allah, dan ane ikhtiar cari kerja juga di Semarang. Hiks, kemarin nyoba Departemen Agama ternyata belum rejekinya, tapi Alhamdulillah kakak sepupu ada yang masuk.
Memang benar kata orang-orang yang sudah menikah sebelum saya, menikah itu menyenangkan dan mereka rata-rata pasti bilang kenapa ngga dari dulu, hhe. Ane setujuuuuuuhhh.. Waktu kebersamaan dengan suami menjadi saat-saat yang indah, walau cuma ngobrol dan guyon-guyon ngga mutu \(n_n)/ I miss my zaujiiiii.. Bisa ketemu jum’at malam sampe minggu malem. Dan Ane sadar ngga cuma ane yang hidup terpisah dari suami seperti ini, beberapa teman malah ada yang lebih jauh Jepang-Tegal, China-Jakarta, kakak ipar juga ada yang Papua-Jakarta, sampek sekarang uda lumayan deket Jakarta-Semarang. Jadi sebenernya Ane ngga sendiri, malah lebih banyak yang mungkin lebih sediiihh dan nelongso, tapi itu kan juga pilihan hidup.
Ane juga berdoa, semoga diberikan jalan dan keputusan terbaik agar ane dan zauji bisa tinggal bersama, bisa mengurus keluarga kecil kami, menjaga harta dan kehormatannya. Mohon petunjuk juga pada Allah dalam membuat keputusan-keputusan sekecil apapun, berusaha menguatkan tali kesabaran, karena menunggu 5 hari untuk bertemu zauji juga butuh kesabaran ternyata, rasa rindu dan sayang yang merupakan fitrah Allah seringkali menjadikan 5 hari terasa lamaaaaa (tapi ngga sampe mengasumsikan sehari berasa setahun :p)
MissMayu 